Sabtu, 09 Juli 2011

Menerbitkan buku 'TURQUOISE"



Pada Juni 2011 Rumah Langit menerbitkan buku pertama yang berjudul "Turquoise".
Diterbitkan secara indi publishing oleh http://nulisbuku.com/

Laut dan langit yang sama hebatnya menciptakan “Turquoise”. Sebuah tumpahan warna dari dua dunia. Percikan curahan hati seorang gadis langit untuk sang jagoan laut membentuk baris-baris kata.
          Buat saya mencintai adalah hal yang istimewa karena dibutuhkan kekuatan untuk melewati prosesnya. Seperti mencampur racikan warna untuk membuat gradasi turquoise. Terkadang bahagia, sedih, marah, bosan juga tak urung datar.

          Seperti pada puisi-puisi yang tercipta ini tersirat kisah seorang gadis langit yang tak pernah berhenti mencintai laki-laki laut. Dia berharap pada guratan pena. Andai waktu tak pernah kembali namun segala hal akan tetap hidup di hatinya. Takkan pernah pudar oleh sebanyak apapun musim. Karena dapat berpendar pada awan atau pun larut dalam lautan. Karena dia takkan pernah tahu akan kisah selanjutnya. Seperti ketika langit tiba-tiba jatuh cinta kemudian terpisah dengan si jantung hatinya.
          Turquoise adalah komposisi warna ombak dan gulungan awan pada sebuah hati. Sedih, marah dan Bahagia.
          Selamat terhiasi oleh persembahan sederhana ini.

*Turquoise dapat diperoleh dengan memesan di: http://nulisbuku.com/ dengan harga Rp.40.500,-




Kata Mereka Tentang "Turquoise"



Sebagai refleksi hati, puisi-puisi yang ada di buku ini bisa mewakili berbagai peristiwa bagi hati siapa saja. Penyampaiannya yang sederhana dan tak terlalu meliuk dalam kiasan, membuatnya mudah dipahami bagi yang membacanya, atau bahkan  bagi yang ingin mengutip bait demi baitnya untuk menyampaikan rasa terdalam yang teramat khusus dalam bagian hidupnya. 
–Risa AMRIKASARI, Penulis  Buku Motivasi Diri Bagi Perempuan, Konsultan Hak Kekayaan Intelektual.


"Kumpulan puisi ini keterlaluan. Sebentar-sebentar membuat saya tersenyum sendiri, lalu mendadak galau. Begitu terus berulang kali. Ini namanya mempermainkan pembaca. Keterlaluan!"
Kumpulan Puisi Cihuy! :)

– Indra Prasta, Vokalis The Rain Band, Komikus--
Membaca kumpulan puisi dari Galuh Hapsari, berhasil menghadirkan efek magis yang kerasan bermukim di hati dan otak saya hingga sampai halaman terakhir.
Sebuah drama patah hati yang terasa manis, tragis namun tetap puitis. Kekuatan kata-katanya yang kritis menjabarkan,benar-benar mewakili rasa yang hendak disampaikan. 

Pesan moral bagi anda pembaca yang tengah patah hati pun dibubuhkan penulis sebagai kekuatan serta kesempatan untuk melakukan pelarian kepada hal yang positif.
Kalau pesan dari saya sendiri sih "Kalau Tuhan mau kasih mercy, ngapain nangisin Bajaj yang barusan lewat?"
Well, above of all..saya bingung.... dengan kalimat yang sedemikian indahnya, sang penulis kok berani-beraninya mengaku sebagai penulis pemula? she is a way better than that..!

Sukses terus untuk Galuh dan karya perdananya-semoga karya berikutnya mampu membawa asa yang lebih hebat lagi.
--Bunga Mega (Author Tic Toc Tic Toc:Quarter Life's Tale-the novel)




Bagi saya, puisi itu tulisan tangan dari hati. Kadang digores dengan air mata atau harap yang meluap luap. Membaca Turquoise dari Galuh. Saya serasa duduk di pinggir pantai dan menjadi saksi mata antara Laut dan Langit yang sedang saling memendam rasa, memendam makna. :)

Nice Poet you had there Galuh. Sukses ya
--Rahne Putri, Penulis. Tergabung bersama Hermes buku Empat Elemen--

Oww...owww, Galuhku sayang. Satu diantara seribu bahkan sejuta orang yang bisa
menumpahkan kesedihan, keputuasaan dan berbagai rasa yang benang merahnya adalah "derita" kedalam suatu karya yang cantik.
Hebat!
Dan surprisingly...eiitt ada namaku dalam lembar ucapan terima kasih. Dan kau menyebutku sebagai salah satu perempuan kuat yang telah menginspirasimu. Galuh, sejatinya menjadi perempuan kuat sudah menjadi takdirmu, adekku. Galuh bisa menikmati rasa sakitnya tanpa keluh, bisa tertawa sementara airmata berderai dan bisa berekspresi ceria ketika menyampaikan cerita duka itu padaku. Betul-betul kuat. Cengeng...ke laut aja...itu semboyanmu. Seperti inilah harusnya perempuan itu. Tidak akan mati sia-sia karena cinta, tidak akan patah semangat karena seorang pria. Dan benar kata Galuh, satu hal yang harus diyakini adalah sakit hati akan sembuh dengan sendirinya...percayalah.
-- Rati Krisnawan. Florist dan  tergabung dalam Rose Heart menulis buku motivasi untuk kaum Perempuan--


Turquoise mempuisikan cinta dengan kekayaan metafora. Kadang bisa dituang dengan emosi jiwa, meskipun bisa terasa unik dengan penuturan jenaka. Turquoise adalah cinta ala Galuh. Dan bisa jadi juga mewakili kita-kita dalam proses memaknai cinta. 
–Andi Lubis, Redaktur Harian Analisa, Owner Galeri Cinta Photography-- 
"Membaca Turquoise seperti melihat pelangi lalu merasakan angin sepoi laut di siang hari bersuhu 35derajat celcius. Menyejukkan hati yang panas. Membaca Turquoise membuat siapapun ingin merasakan jatuh cinta (lagi) dan berharap bisa menuangkannya dalam kata-kata; seindah, seganas, dan juga selembut cerita hati Galuh Hapsari dalam puisi-puisinya.Congrats!"
---Gayatri Muktiadji, Redaktur Majalah Teen--

Saya tidak suka puisi sampai saya membaca kumpulan puisi hebat ini yang dibuat oleh orang gila, yang akhirnya isinya membuat saya tergila-gila.
Hati-hati buat Anda yang sedang galau, jangan terlalu banyak mengkonsumsi bacaan ini. Terlalu banyak pil di buku ini yang bisa membuat orang senyum-senyum sekaligus berkaca-kaca secara berkala karena cinta.
“Love’s make you crazy but Turquoise is Superb”  
–Meltrin, teman menggila dan kebetulan Marcom Tabloid Mom & Kiddy MNC Group
Turquoise membuat kita mengembara ke dunia hayal. Sentilan kata-katanya juga memaksa kita memeras memori tentang cinta yang indah, penuh harapan, sekaligus menyakitkan. Ujungnya, kita semua tahu cinta itu untuk dinanti bukan untuk ditakuti J So many beautiful words, I love butterfly dan bagian yang saya suka adalah : “Jangan pangkas hujan” karena membawa pesan kerinduan. 
– Hari Murtono, Redaktur Tabloid Bintang Indonesia


Bagiku Torquoise terasa bernyawa karena di dalamnya tertuai sejuta perasaan dan emosi sang pengarang (which is my friend). Di awal aku merasa mengawang-awang dan bagai sedang ada di alam mimpi yang tak terbangunkan, lalu emosi mulai dimainkan dengan munculnya rasa sedih, kecewa, sakit dan sebagainya. Bravo untuk Galuh yang bisa menuangkan seluruh rasa demi rasa. Gak semua orang lho bisa menuai rasa ke dalam kata.


Langit dan laut memang tidak akan pernah bertemu, hanya hujan yang akan menjadi 'kurir' setianya. Oleh karena itu "jangan pangkas hujan... karena aku menitip rindu pada setiap tetesnya."
Love and lost,
-Melinda, Promotion Majalah Teen-


Keren Gal...Gak nyangka cewe kiting nan pecicilan bisa bikin puisi "Matamu bagai anak panah // Yang membidik tajam // Tanpa permisi // Merasuk menusuk // Pada kalbu yang mencipta rindu // Tolong jangan ada tangan yang peduli // Biarkan menancap diam disitu // Andai tercabut, aku bisa mati // Aaaargh awesome....bangga sekali sama kamu another kiting girl...
-Olivia Febrina, Promotion Tabloid Bintang Indonesia-
Awalnya engga percaya, kl si galuh bisa buat buku...hehehehe...maaf yah gals, tp setelah baca...ternyata itu puisi tumpahan hatinya. secara sebagian aku tau kisah hidupnya, jd langsung lah ngeh maksud dr puisi2 itu. puisinya sangat melow, membuat hati galau...salut buat galuh yg berani mengapresiasikan diri...semoga makin sukses sebagai penulis dan makin lebih baik lg karya2nya. tp inget...gw harus eksis di buku2 selanjutnya yahh....love youuu...muuuahhhhh
-Maya Mubarak, Senior AE-


Setelah baca buku ini, gak nyangka kalau semua kisah cintanya dibukukan. karena saya tau benar kisah percintaannya, mulai dari bahagia hingga dia terjatuh sakit dirumahku. hihihihiiii :D saya selalu berdoa kalau Galuh Hapsari akan mendapatkan pria idamannya dan sabar menanti sepertiku ;p Kumpulan puisi ini membuat saya senyum2 membacanya.
-Chichie Hariyanto, Senior AE-
Aku Serasa Di Borgol. Congrats ya Criiit...Akhirnya ur Dream Come True..This is the beginning for the next big dream..Amiin (Hug)
-Dewinta Kamayu-
Totaly galau bersamaaa....... hhaaaa, TOP ndok, like i said.. be inspiration... muachhhhhhhhhhh di tunggu karya yg lain nya...
-Ikka Bunda Kaka-


Haruskah aku mencintai semuanya seperti pada letaknya
Tidak bisakah aku membuatnya sesuai pabrik kata-kata
Seperti merek baju khas jogja yang 'nyeleneh' atau khas bali yang 'nyeloroh'
Aku ingin sesuai kataku, berpihak pada ragaku.. sesuai yang ada dalam dadaku jantungku...
Kali ini tidak dengan sesuai maumu, ini adalah penyempurnaan mimpiku.. dan hasratku.

-Paskah Widarani, Mahasiswi Universitas Pelita Harapan-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar